Categories: Uncategorized

“Checks and Balances” terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai kontrol pemerintahan (checks and balances) akan sangat lemah jika PDI-Perjuangan (PDI-P) bergabung ke koalisi pemerintah di bawah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.   PDI-P diharapkan berada di luar pemerintahan untuk menjalankan kontrol terhadap berbagai kebijakan.  “Persoalannya, jika PDI-P masuk, maka kekuatan oposisi (misalnya) hanya menyisakan PKS. Dan itu berdampak kepada lemahnya sistem checks and balances,” ujar Khoirul Umam saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (25/4/2024). Baca juga: Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu Umam juga menjelaskan, hingga saat ini setidaknya hanya PDI-P dan PKS yang belum membuka pintu komunikasi dengan koalisi Prabowo-Gibran. Asa Baru Diplomasi Bahasa pada Kabinet Merah Putih Artikel Kompas.id Ia pun memprediksi jika nantinya PKS dan PDI-P menjadi kekuatan oposisi, maka hal itu akan menguntungkan pemerintahan Prabowo-Gibran. Penyebabnya karena dua parpol tersebut punya basis ideologi yang bertolak belakang. “Kedua partai itu memang berpeluang bisa memainkan peran kritis dalam konteks kebijakan publik,” kata Umam.

“Namun akan kesulitan untuk membangun gerakan politik oposisional yang solid dan memadai karena ada akar faksinalisme akut akibat perbedaan ideologi,” jelasnya. Di sisi lain, Umam juga mengungkapkan, kemungkinan koalisi Prabowo-Gibran mengajak PDI-P bergabung masih sangat terbuka. Ia menilai jika PDI-P bergabung akan dapat menguntungkan koalisi Prabowo-Gibran ke depannya. Utamanya dari sisi kekuatan di parlemen. “Kemungkinan menggandeng PDI-P masih sangat terbuka. Sebab, jika Prabowo bisa mengajak PDI-P masuk ke pemerintahan, praktis akan menambah 109 kursi dukungan parlemen,” ujarnya.

“Dan kekuatan PDI-P itu bisa menjadi alat untuk menetralisir kekuatan Golkar yang seringkali bermanuver liar karena merasa memiliki kekuatan terbesar di dalam koalisi. Sebagaimana yang dilakukan Golkar di periode pertama pemerintahan Presiden SBY dulu,” jelas Khoirul Umam. Selain itu, saat ini tidak ada persoalan berarti antara Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024 dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, PDI-P dan Megawati punya kendala dengan Presiden Joko Widodo. “Kendala utamanya terletak pada hubungan Mega dan PDI-P dengan Jokowi yang dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tragedi “banteng ketaton” atau banteng yang terluka dalam dinamika dan kontestasi Pilpres 2024,” ungkapnya.

[JDP]
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “”Checks and Balances” terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo “, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/04/25/23394221/checks-and-balances-terhadap-pemerintahan-dinilai-lemah-jika-pdi-p-gabung.

jinski

Recent Posts

Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Indostrategic: ‘The Invisible Hand’ Mainkan Peran

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menanggapi mundurnya Airlangga…

10 months ago

Indostrategic: Bubarnya Koalisi Perubahan Menunjukkan Koalisi Paling Rapuh dalam Kalkulasi Pragmatisme Politik Praktis

Ahmad Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) menilai, pasca penetapan…

11 months ago

AHY Masuk Kabinet, Jokowi Dinilai Butuh Demokrat Agar “Soft Landing”

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpandangan, Presiden Joko…

1 year ago

Jokowi dan AHY Bertemu, Khoirul Umam: Sinyal Soliditas Infrastruktur Pemenangan Prabowo-Gibran

Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam merespons pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrat…

1 year ago

[Indonesia Political Outlook: Towards 2024 Election] Vol 2. Edisi Oktober 2023

Pada IPO edisi Oktober 2023 ini, kami membahas mengenai polemik dan dinamika politik pasca putusan…

1 year ago

Indostrategic: PDIP dan Rival Politik Jokowi Akan Bersatu di Putaran Dua Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, ada potensi…

1 year ago